Kumpulan Rumus Matematika SD Kelas 5 Dengan Contoh Soalnya

Matematika yang dibahas pada kelas 5 SD adalah matematika dasar. Mari mempelajari kumpulan rumus matematika SD Kelas 5 secara lengkap.Masih ingatkah kamu dengan materi pelajaran matematika pada waktu kelas 5 SD? Ya, materi termasuk rumus matematika yang terkumpul dalam kumpulan rumus matematika SD Kelas 5 ini terbagi menjadi sejumlah pokok pembahasan. Pelajaran matematika kelas 5 SD menyenangkan karena erat dengan kehidupan sehari-hari. Mari simak informasi berkaitan dengan rumus matematika SD kelas 5 dalam artikel.  

Variasi Kumpulan Rumus Matematika SD Kelas 5

Jika anda memiliki anak yang masih duduk di bangku SD anda bisa menggunakan beberapa bahan yang kami tulis dibawah ini untuk bisa mengajadi anak anda dalam mendalami materi yang ada disekolahnya dalam waktu dekat ini

Kumpulan Rumus Matematika SD Kelas 5

Tidak usah berlama-lama lagi mari kita lihat kumpulan rumus matematika sd kelas 5 dibawah ini agar anda bisa memahami dan mengajarkan anak anda secara baik dan benar

adversitemens

Kumpulan Rumus Matematika SD Kelas 5

Bilangan Bulat

Bilangan bulat merupakan bilangan yang terdiri dari bilangan positif, nol, dan negatif. Berikut adalah rumus-rumus untuk menghtung bilangan bulat:

Penjumlahan

1) Bilangan positif dijumlahkan dengan bilangan positif menghasilkan

 bilangan positif.

 Contoh: 6 + 7 = 13

adversitemens

2) Bilangan positif dijumlahkan dengan bilangan negatif yang lebih rendah  

 angkanya akan menghasilkan bilangan yang positif.

 Contoh: 5 + -4 = 1

3) Bilangan positif dijumlahkan dengan bilangan negatif yang angkanya  

 lebih besar akan menghasilkan bilangan negatif.

 Contoh: 7 + -8 = -1

Pengurangan

1) Bilangan positif dikurangi bilangan positif yang memiliki angka lebih kecil

 akan menghasilkan bilangan positif.

 Contoh: 10-8 = 2

 2) Bilangan positif dikurangi dengan bilangan positif yang angkanya lebih

 besar akan menghasilkan bilangan negatif.

 Contoh: 3-7 = -4

 3) Bilangan negatif dikurangi dengan bilangan negatif akan menghasilkan

 bilangan negatif.

 Contoh: -6 – (-9) = -15

Perkalian

1) Bilangan positif dikalikan dengan bilangan positif akan menghasilkan

 bilangan positif.

 Contoh: 12 x 12 = 144

 2) Bilangan positif yang dikalikan dengan bilangan negatif akan

   menghasilkan bilangan negatif.

  Contoh: 8 x -9 = 73

 3) Bilangan negatif dikalikan dengan bilangan negatif akan menghasilkan bilangan negatif.

     Contoh: -3 x -3 = 9

Pembagian

1) Bilangan positif dibagi bilangan positif akan menghasilkan bilangan

 positif.

 Contoh: 6 : 6 = 1

2) Bilangan positif dibagi bilangan negatif akan menghasilkan bilangan

         negatif.

 Contoh: 12 : -4 = -3

3) Bilangan negatif dibagi bilangan negatif maka hasilnya bilangan positif.

         Contoh: -21 : -3 = -7

4) Bilangan negatif dibagi bilangan positif maka hasilnya bilangan negatif.

 Contoh: -36 : 6 : -6

Operasi hitung berjajar

1) jika ada operasi hitung berjajar (+) dan (-) maka operasi itu adalah

   pengurangan.

   Contoh: 6 + (-4) = 2

 2) Jika ada operasi hitung berjajar (-) dan (+) maka operasi itu adalah

  pengurangan.

  contoh: 6 – (8) = -2

 3) jika ada (-) dan (-) maka didefinisikan sebagai penjumlahan.

   Contoh: 8 – (-11) = 8 + 11 = 19

KPK dan FPB

KPK adalah singkatan dari Kelipatan Persekutuan Kecil dan FPB adalah singkatan dari Faktor Persekutuan Besar.

Cara mencari KPK dan FPB ada dua macam, yaitu:

Metode mencari kelipatan

Contoh 1: Mencari KPK dari 4 dan 5  

       Kelipatan 4 = 4, 8, 12, 16, 20, 24, 28, 32, 36, 40 dst…

       Kelipatan 5= 5, 10, 15, 20, 25, 30, 35, 40 dst…

       Kelipatan yang sama dari dua bilangan: 20,40,…

       Jadi KPK dari 4 dan 5 adalah 20.

        Contoh 2: Mencari FPB dari 6 dan 9

       Faktor dari 6= 1, 2, 3, dan 6

       Faktor dari 9= 1, 3, 9

       Faktor persekutuan dari 6 dan 9= 1 dan 3

       Jadi FPB dari 6 dan 9 adalah 3.

Menggunakan Pohon Faktor/Faktorisasi Prima

Bilangan prima adalah bilangan yang habis dibagi oleh 1 dan bilangan itu sendiri. Contoh bilangan prima: 2, 3, 5, 7, 11, 13, dst…

Contoh: Soal fpb dan kpk dari 12 dan 36

pohon faktor

Faktorisasi prima dari 12=  x 3

Faktorisasi prima dari 36= x

Jadi KPK dari 12 dan 36 adalah x  yaitu 36.

 Faktor 12= 1, 2, 3, 4, 6, 12

 Faktor 36= 1, 2, 3, 4, 9, 12, 36

 Jadi FPB 12 dan 36 adalah 12.

Menggunakan Tabel

Contoh: Mencari KPK dan FPB dari 12 dan 36  

 

: 12 36
2 6 18
2 3 9
3 1 3

KPK dari 12 dan 36 adalah 2 x 2 x 3 x 1 x 3 = 36

FPB dari 12 dan 36 adalah 2 x 2 x 3 = 12

Operasi Hitung Campuran

Operasi hitung campuran adalah sebuah perhitungan yang merupakan gabungan berbagai jenis operasi hitung (penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian). Mengerjakan operasi hitung harus mendahulukan operasi x (kali), : (bagi), + (tambah), baru kemudian – (kurang). Berikut ini adalah kumpulan rumus matematika sd kelas 5 mengenai operasi hitung campuran:

Contoh 1: 1000 – 500 + 600 = 500 + 600 = 100

Contoh 2: 300 – 50 x 45 = 300 – (2.250) = -1.950

Contoh 3: 400 : 200 x 4 = 800     : dan x setara, jadi dikerjakan dari operasi hitung yang ada lebih dulu.

Contoh 4: 125 + -150 : 15 – 130 = 125 + (-10) – 130 = -15

Perpangkatan dan Akar

Perpangkatan adalah perkalian bilangan yang sama sebanyak dua kali.

Contoh:  = 2 x 2 = 4

       = 4 x 4 = 16

      11² = 11 x 11 = 121

Akar adalah hasil dari suatu perpangkatan.

Contoh: 

Cara mencari akar dari suatu bilangan sederhana:

  • Ambil angka terdepan dari bilangan akar yang dicari
  • Cari perkalian dua bilangan yang sama atau mendekati angka pertama bilangan akar yang dicari.
  • Kurangi angka pertama akar tersebut dengan hasil kuadrat angka yang dihasilkan dari langkah sebelumnya.
  • Jumlahkan angka yang didapat dari langkah kedua dan letakkan sejajar dengan hasil pengurangan di langkah sebelumnya.
  • Cari perkalian yang memenuhi penjumlahan bilangan di langkah sebelumnya dengan mengisi …. X …. Dengan angka yang sama dan hasilnya angka hasil pengurangan di langkah ketiga.
  • Simpang angka yang memenuhi dua titik-titik itu adalah angka kedua dari hasil.

Contoh : 

Satuan Ukuran

Satuan Jarak

satuan jarak

Contoh 1:    Merubah 1500 km ke dalam m

              karena jarak km ke m adalah dua tangga, maka dikali 100

      = 1500 x 100 = 150.000 m

      Contoh 2:    Merubah 520 mm ke dalam dam

                    Karena jarak mm ke dam adalah tiga tangga, maka dibagi 1000

                    = 520 : 1000 = 0,520 atau 0,52 dam

Satuan Kecepatan

Kecepatan = misal jarak dinyatakan dengan kilometer (km)

Waktu = kecepatan 

Jarak = kecepatan x waktu

Contoh: Menghitung kecepatan sepeda motor yang menempuh jarak 160 km selama 4 jam.

=jarak x waktu= 40 km/jam

Satuan Waktu

mengukuran waktu ada dua, menggunakan notasi 12 jam atau notasi 24 jam.

1 jam setara dengan 60 menit.

1 menit setara dengan 60 detik.

1 jam setara dengan 3.600 detik.

Contoh 1: Mengubah 1 jam 20 menit ke dalam detik.

      = 60 detik x 80 menit = 4800 detik

Contoh 2: Mengubah 2500 detik ke menit.

      = 41, 66 menit

Contoh 3: Mengubah 6000 detik ke jam.

      = 1,66 jam.

Sudut

Sudut lancip < 90°

Sudut tumpul > 90° dan < 180°

Sudut siku-siku = 90°

sudut reflek = 180°< … <360°

Bangun Datar

Persegi

Bangun datar berbentuk bujur sangkar dengan ukuran keempat sisi yang sama.

Rumus luas persegi: L = sisi x sisi

Rumus keliling persegi: 4 x sisi

Persegi panjang

Bangun datar yang memiliki dua sisi sejajar dan sama panjang.

Rumus luas persegi panjang: L = panjang x lebar

Rumus keliling persegi panjang: K = 2 x (panjang + lebar)

Jajar genjang

Bangun datar yang memiliki dua pasang sisi yang sejajar dan sama serta dua sudut tumpul dan dua sudut lancip.

Rumus luas jajar genjang: alas x tinggi

Rumus keliling jajar genjang: (2 x alas) + (2 x tinggi)

Belah ketupat

Bangun datar yang memiliki empat sisi dan titik sudut, dua pasang sudut sama besar dan diagonal berpotongan tegak lurus.

Rumus luas belah ketupat: L = ½ x diagonal1 x diagonal2

Rumus keliling belah ketupat: K = 4 x sisi

Trapesium

Bangun yang memiliki sepasang sisi sejajar tapi tidak sama panjang dan sudut di antara sisi sejajar besarnya 180°.      

Rumus luas trapesium: ½ x (sisi AB + sisi DC) x tinggi

Rumus keliling trapesium: keliling = jumlah seluruh sisi

Layang-Layang

Bangun yang memiliki empat sisi, dimana dua pasang sisinya sama panjang dan ada dua sudut yang besarnya sama.

Rumus luas layang-layang: L = ½ x diagonal 1 x diagonal 2

Rumus keliling lingkaran: k = 2 x (sisi a + sisi b)  

Lingkaran

Bangun datar yang memiliki satu sisi dan memiliki simetri putar tak terhingga.

Rumus luas lingkaran: L = π x

Rumus keliling belah ketupat: K = 2 π r

Segitiga

Bangun yang memiliki tiga sisi dan memiliki tiga sudut.

Rumus luas segitiga: ½ alas x tinggi

Rumus keliling segitiga: 3 x sisi

Dengan membaca informasi mengenai kumpulan rumus matematika sd kelas 5 di atas, kamu telah mendapatkan gambaran seperti apa materi matematika yang dipelajari ketika kelas 5 SD. Rumus-rumus di atas sangat bermanfaat dalam kehidupan, misalnya untuk menghitung jarak yang ditempuh, sudut, waktu, presentase, dan sebagainya. Semoga kamu bisa mempelajarinya dengan baik ya!

Kumpulan Rumus Matematika SD Kelas 5 Dengan Contoh Soalnya | grobakz | 4.5